Selasa, 20 Desember 2011

Laporan Praktikum Mamalia

BAB I
PENDAHULUAN

·    Latar belakang
Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan binatang tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae, tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.


·    Tujuan

Acara 1 : Studi tentang bentuk luar tubuh Cavia cobaya (Kegiatan Inspectio)
Tujuan : Agar dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh  Cavia cobaya
Acara 2 : Studi tentang topografi alat-alat visceral Cavia cobaya (Sectio)
Tujuan : Agar dapat mengidentifikasi topografi alat-alat visceral Cavia cobaya


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sebagian besar tubuh mamalia memiliki bagian utama yaitu caput (kepala),  truncus (badan), cauda (ekor) dan extrimitas liberae (alat gerak). Pada bagian caput  terdapat auriculae (telinga), porus acusticus externa, organon visus, nares (lubang hidung), fibrisae dan rima oris. Auricularae telah berkembang dengan sempurna memiliki  daun telinga yang membantu untuk proses pendengaran. Organon visusnya terdapat palpebra superior (pelupuk mata atas) dan inferior (pelupuk mata bawah), selain itu juga terdapat plica semilunaris yang terletak di sudut mata sebelah medial. Rima oris dibatasi oleh labium superius, serta terdapat palantum durum (langit-langit keras) dan palantum molle (langit-langit lunak). Rima oris pada Rattus norvegicus terdapat insisivus (gigi seri) yang termodifikasi sebagai hewan pengerat (Radiopoetra, 1996).
Mamalia merupakan salah satu kelas dari kingdom animalia yang memiliki sejarah evolusi hampir sempurna dibandingkan dengan kelas yang yang lain. Mammalia adalah organisme yang memiliki kelenjar susu (glandula mammae) yang dapat menghasilkan susu dan memiliki daun telinga untuk membantu pendengaran. Mammalia juga mempunyai rambut yang menutupi seluruh bagian tubuhnya (Kant, 2001).
Bagian internal mamalia sebagian besar memiliki struktur yang hampir sama yaitu terdapat organ-organ vital yang meliputi hepar, cor, ren, vesica fellea, ventriculus, lien, intestinum tenue, intestinum crasum, coccum, dan vesica urinaria. Hepar mamalia memiliki 5 lobi, 3 lobi hepar dexter dan 2 lobi hepar sinister. Cor terletak di dekat pulmo dan pada posisi sebelah thorax bagian sinister. Vesica fellea dan ventriculus terletak di caudal hepar. Lien  berbentuk pipih lonjong dan menempel pada ventriculus. Intestinum merupakan saluran yang panjang berbelit-belit dengan dindingnya yang sangat tebal dan mengandung vili-vili. Terdapat dua macam intestinum yaitu intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar). Intestinum crasum biasanya disebut coecum yang terdiri dari incisurae (kolon naik), haustrae (kolon mendatar), dan taeniae (kolon menurun). Untuk proses ekskresinya yang berupa urine terdapat organ vesica urinaria (Kardong, 2002).
System pencernaan pada mamalia dibedakan menjadi dua yaitu Tractus digestivus (saluran pencernaan) dan Glandula digestoria (kelenjar pencernaan). Tractus digestivus disusun oleh cavum oris, lingua, pharynk, esophagus, ventrikulus, intestinum tenue, coecum,  intestinum crasum, dan anus. Cavun oris terdiri dari palantum durum (langit-langit keras), palantum molle (langit-langit lunak)dan dentes. Dentes terdapt empat macam yaitu dens insisivus, dan caninus yang berkembang tereduksi, dens praemolare, dan dens molare. Diantara dens insisivus  dan praemolare terdapat celah yang dinamakan diastema. Pada lingua terdapat lingua yang mempunyai banyak papillae (tonjolan kecil) yang berfungsi sebagai indra perasa. (lytle dan John, 2005).



BAB III
Metode Praktikum

·    Alat dan bahan:


o Alat:
1. Papan bedah/bak parafin
2. Perangkat bedah
o Bahan:
1. Merpati  (Columba livia)



·    Cara kerja:
Acara 1
1.      Menggambar bentuk luar tubuh preparat, sehingga menjadi jelas informasi mengenai bentuk tubuh, pembagian wilayah tubuh dan alat-alat tubuh bagian luar.
2.      Memberi keterangan lengkap dengan bagian-bagian dari:
a.       Caput : rima oris, vibrissae, nares, organon visus dan bagian-bagiannya auriculae dan porus acusticus externus, rambut-rambut dan sebagainya.
b.      Cervix.
c.       Truncus : torak, dorsum, abdoment, glutea, perineum, extremitas liberi.
d.      Cauda : Bila ada.
3.      Melengkapi pengamatan inspectio terhadap masing-masing bagian organ secara detail.

     Acara 2
1.      Meletakkan kapas yang sudah dibasahi pembius tepat di depan naresnya, atau menyiapkan pisau tajam dari rumah, mematikan dengan menyembelihnya pada pangkal kepala dengan mengusahakan jangan sampai banyak alat dalam yang rusak.
2.      Sebelum membedah, rambut didaerah ventral perut,dada dakuan leher diusap dengan air.
3.      Melakukan pembedahan di atas papan bedah/bak parafin. Penggumtingan awal dilakukan di depan penis (bila jantan) /clitoris (bila betina) kearah cranial sampai depan mandibula. Kulit disisit dengan pisau agar terlepas dari jaringan otot dibawahnya. Memperhatikan adanya glandula mammae dan linea alba. Pembedahan selanjutnya dilakukan terhadap jaringan otot secara bertahap. Tahap pertama dilakukan pembedahan cavum abdominal dengan cara menggunting otot ditengah lipat paha sampai diafragma. Selanjutnya di lakukan pengguntingan ke lateral menyusur diafragma, demikian pula selanjutnya di bagian lipat paha. Tahap kedua membedah cavum thoracis, dengan cara mula-mula melepaskan otot-otot yang melekat costae. Selanjutnya mulai dari medial dilakukan pengguntingan ke lateral tubuh. Dari sini dilakukan pengguntingan costae ke cranial. Melakukan dengan hati-hati jangan sampai mengenai pembuluh darah bagian ketiak, serta alat dalam yang lain.
4.      Mengamati situs viscerum (alat dalam) Cavia cobaya dari facies ventralis, selanjutnya menggambar memberi keterangan secara lengkap istilah latin di ikuti istilah indonesianya: cor, pulmo, hepar, vesica felea, gonade jantan/berina dan bagian-bagiannya, intestinum, ren, lien, anus, dll.

















BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a.      HASIL PENGAMATAN





























b.      PEMBAHASAN

Pada pengamatan Classis Mamalia yaitu dari ordo Rodentia, kami mempergunakan marmut (Cavia cobaya) untuk diamati struktur morfologi dan anatomi tubuhnya. Adapun klasifikasi marmut yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Mammalia
Subclassis: Placentalia
Ordo         : Rodentia
Subordo   : Simplicidentata
Famili       : Cavidae
Genus       : Cavia cobaya
Spesies     : Cavia cobaya.
Dari hasil praktikum Mamalia didapatkan ciri-ciri morfologi marmut (Cavia cobaya) yaitu tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut. Marmut mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari:
a. Kepala (caput)
Pada bagian caput terdapat rima oris (celah mulut) yang dibatasi oleh labium (bibir) dan terdiri dari labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir bawah). Di atas mulut terdapat nares anteriores (lubang hidung luar) yang merupakan dua celah condong. Organon visus (mata) dilindungi oleh kelopak mata atas (pelpebrae superior atau frontalis) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Di sekitar moncong dan mata terdapat vibrissae berupa rambut-rambut kasar dan panjang. Umumnya memiliki rambut halus, membrane nictitans pindah di sudut dekat hidung dari biji mata atau sering sudah disebut pilica seminularis. Di belakang organon visus terdapat pinna auricularis (daun telinga) sebagai corong dari porus acusticus externa (lubang telinga luar) yang selanjutnya ke alat pendengar.
b. Leher (cervix)  
c. Badan (truncus)
Bagian truncus terdiri atas dada, dan bagian perut. Pada bagian perut di daerah lipatan paha terdapat sepasang puting susu. Bagian-bagian yang lain yaitu:  
·    Anus, merupakan lubang pelepasan dari saluran pencernaan makanan.
·    Lekuk perineum, terletak di depan anus. Tempat bermuaranya kelenjar perineum yang gatahnya berbau khas dalam merangsang birahi (hedonic).
·    Pada hewan betina terdapat vulva, yaitu daerah alat kelamin betina externa yang dibatasi oleh labium mayor dan labium minor, terdapat clitoris, yang merupakan penis yang rudimenter dan pada kepalanya terdapat lubang urine yang disebut orificium clitoridae, lubang vagina, tempat masuknya penis pada waktu kopulasi yang tentang lewatnya bayi pada saat melahirkan.
·    Pada hewan jantan, di daerah perineum terdapat: penis, sebagai alat kopulasi. Ujung penis disebut kepala penis yang ditutupi oleh kulit lepas yang disebut preputium. Pada ujung kepala penis terdapat lubang untuk urine dan sperma yang disebut orificium urethrae. Scrotum atau kantung testis baru tampak jelas bila dilakukan pemijitan pada bagian lateral penis ke arah posterior.
d. Ekor (caudal) yang rudimenter
e. Anggota gerak (Extremitas)
Cavia memiliki anggota gerak depan (extremitas anterior atau cranialis) yang berjari empat dan anggota gerak belakang (extremitas posterior atau caudalis) yang berjari 3.
o Extremitas cranialis terdiri dari:
-     Brachium (lengan atas) berupa humerus.
-     Antibracium (lengan bawah) berupa radius dan ulna.
-     Manus (tangan) berupa digiti yang berupa ossa carpalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) dan phalangus (ruas jari-jari).
-     Cingulum pelvicus berupa tulang pinggul yang menempel secara kokoh ada sacrum dan masing-masing setengah tulang pinggul itu terdiri atas: os ichium (sebelah posterior) dan os pubic (sebelah ventral). Pertemuan ketiga tulang itu membentuk manglokan yang terkenal sebagai anterior dorsalis bersatu secara senyawa, disebelah ventral dibagian vertebrae.
o Extremitas caudalis terdiri dari:
-     Femur sebagai tungkai atas,
-     Crus sebagai tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula
-     Pes (kaki) terdiri atas ossa tersalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (telapak kaki) dan phalangus (ruas jari-jari). Jari ada yang berfucula (cakar) dan berunggula (telacak).

Penutup tubuh berupa kulit lunak dan tipis kecuali bagian tertentu mengalami penebalan dan cornifikasi, misalnya telapak kaki hewan tertentu, pada umumnya bulu dan rambut. Pada tiap-tiap rambut dari papil dan dasarnya terdapat pada suatu kantong yang disebut foliculus yang tertanam di dalam kulit dan dibatasi oleh epidermis. Masing-masing foliculus berhubungan dengan kelenjar sebaceous yang menghasilkan sekresi (sebum) untuk meminyaki rambut. Foliculus terletak miring dalam kulit dan terdapat musculus erector yang menyebakan bulu berdiri jika hewan itu kedinginan atau marah. Rambut dapat tumbuh dan kecuali bagian pangkal yang merupakan benda mati sebagian hasil dari epidermis rambut itu pada beberapa spesies dan diganti yang baru dari foliculus yang sama. Tiap-tiap rambut dari dalam keluar tersusun atas medulla, certex dan pembungkus sisi reticulair. Warna bulu (rambut tergantung pada butir-butir pigmen yang terdapat dalam cortex (hitam, coklat, merah dan kuning), warna biru sering disebabkan karena kombinasi efek pigmen dan gejala interferensi sinar dari cortex cuticula (sisik reticulair).
Untuk mempelajari organ dalam (vicera) harus dilakukan pembedahan. Dalam pembedahan marmut (Cavia cobaya) terlihat adanya serabut-serabut otot. Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan pekerjaan yang lebih banyak pada kepala, leher, dan extremitas berkembang baik. Anggota tubuh terproyeksi ke arah ventral tidak seperti amphibia dan reptilian (ke arah lateral).

Pada bagian dalam (anatominya) marmut (Cavia cobaya) hasil pengamatan kami terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden yaitu usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/ lekukan prepaterium, colon descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan sistem pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat paru-paru (pulmo), hati, lambung, pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung yang terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel, yang terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis), dan anus. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem genitalia, sistem saraf, dan sistem otot antara lain:
a. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan marmut (Cavia cobaya) terdiri dari Traches Digestivus yaitu esophagus, ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura, intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus cysticus.  
b. Sistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung berbilik empat pada Mammalia mempunyai dua atrium dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner) yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebagai hewan endotermik, memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
c. Sistem Respirasi
Sistem ini terdiri dari cor, pulmo, bronchus, trachea, larynx, glandula sublingualis, glandula submandibularis, glandula parotis. Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
e. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
f. Sistem Genitalia
Sistem ini terdiri dari Glandula Mammae, Fermur, Kepala susu, Batang penis, Clitosis, Lekuk perineum, Lubang vagina, Anus, dan Skrotum. Organ genitalia pada marmut betina terditi dari vulva yaitu suatu celah yang dibatasi oleh dua buah bibir , yaitu labium major dan labium minor. Di suatu cranial pada kedua labium tersebut terdapat suatu tonjolan yang disebut clitosis. Sedangkan organ genital pada marmut yantan yaitu penis yang merupakan alat copulation dan scrotum yang berbentuk menyerupai kantung yang di dalamnya terdspat testis.
g. Sistem Saraf
Sistem ini terdiri dari lobus ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.


h. Sistem Otot
Bila dibandingkan dengan vertebrata rendah mamalia memiliki musculus segmen pada vertebrae dan costae lebih sedikit dan sehubungan dengan aktifitas yang lebih banyak pada kepala, leher, dan extremitas berkembang baik. Anggota tubuh terproyeksi kearah ventral tidak seperti amphibia dan reptilia (ke arah lateral). Diantara musculus yang penting bila kulit dibuka antara lain ialah:
1.      Musculus massetter, kanan kiri yang melekat pada rahang atas dan rahang bawah, musculi ini kuat berguna untuk mengunyah.
2.      Musculus sterno cephalica, kanan kiri leher memanjang, menggandeng kepala dan sternum.
3.      Musculus pectoralis, berbentuk lebar melekat pada sternum dan humerus terdiri atas dua bagian.
4.      Musculus rectus abdominalis, ditengah tengah perut, menghubungkann pelvicus dengan sternum. Menutup ruang perut pada ventral (dibawah).
5.      Musculus obliqus abdominalis, terdiri atas dua bagian yaitu musculus oblicus externa dan interna, musculus tersebut menutup perut bagian samping.
6.      Musculus tranversus abdominalis, terletak dibawah musculus oblicus interna.
7.      Musculus intercostalis, terdiri atas dua bagian yaitu musculus intercostalis interna dan musculus intercostalis externa terdapat diantara costae.
8.      Musculus latisimus dorsi, terdapat di atas punggung, membujur dari leher hingga tulang pelvicus.
9.      Musculus-musculus yang terdapat pada tiap-tiap extremitas anterior dan posterior berfungsi menggerakkan kaki dan bagian-bagianya.








BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum Mamalia didapatkan ciri-ciri morfologi marmut (Cavia cobaya) yaitu tubuhnya diliputi oleh kulit yang berambut. Marmut mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Pada bagian dalam (anatominya) marmut (Cavia cobaya) hasil pengamatan kami terdapat usus besar (colon) terbagi atas 4 bagian yaitu colon ascenden yaitu usus yang menghadap ke atas, colon transpersum yaitu usus yang melintang/ lekukan prepaterium, colon descenden yaitu usus yang paling ujung berbatasan dengan usus buntu/mengarah ke bawah, dan colon sigmoedeus yaitu usus yang berhubungan dengan sistem pengeluaran. Dalam tubuh marmut juga terdapat paru-paru (pulmo), hati, lambung, pankreas, usus halus, caecum, rectum, jantung yang terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel, yang terbagi terdiri dari 3 bagian yaitu pascodia, fundus, dan paspilorica, penis dan prepatium (perpanjangan selaput penis/testis), dan anus. Adapun fungsi-fungsi organ tersebut menjalankan berbagai sistem seperti sistem pencernaan, sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem ekskresi, sistem genitalia, sistem saraf, dan sistem otot.














BAB VI
PUSTAKA

Kant, G. C., R. K. Carr.2001. Comparative of the Anatomy Vertebrates Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill Companies Inc
Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function, Evolution. North America: Mc Graw Hill-Companies Inc
Lytle, C.F., J. R. Meyer. 2005. General Zoology. New York: McGraw-Hill Companies.
Radiopoetra. 1996. Zoology. Erlangga: Jakarta